Kamis, 22 Januari 2015

desain komunikasi visual


LOGO







Logo dengan bentuk lingkaran dan huruf  X. Yang memiliki arti Sebuah perusahaan yang dimulai dari nol dan dapat berdiri hingga saat ini dengan megah dan banyak memiliki cabang dimana-mana,  dan X berarti Tidak. Tidak disini banyak makna nya , seperti tidak pernah padam, tidak akan mati, dll.
Desain komunikasi visual 
Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.
Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan untuk menguraikannya.
Ada juga sebagian orang yang mengira bahwa Desain Komunikasi Visual ( DKV ) itu identik dengan iklan. Memang tidaklah salah pernyataan tersebut, namun juga tidak sepenuhnya benar. Iklan hanya salah satu bidang yang dihasilkan oleh desain komunikasi visual.

Asal Kata Desain Komunikasi Visual

Jika kita memulai mendefinisikan Desain Komunikasi Visual ditinjau dari asal kata (etimologi) istilah ini terdiri dari tiga kata, desain diambil dari kata “designo” (Itali) yang artinya gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide.
Kemudian kata komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator ( penyampai pesan ) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” ( dalam Bahasa Inggris:common ). Kemudian komunikasi kemudian dianggap sebagai proses menciptakan suatau kesamaan ( commonness ) atau suatau kesatuan pemikiran antara pengirim ( komunikator ) dan penerima ( komunikan).
Sementara kata visual bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal dari kata Latin videre yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual.

Ruang lingkup Desain Komunikasi Visual Meliputi:
  1. Advertising (periklanan)
  2. Animasi
  3. Desain identitas Usaha (corporate identity)
  4. Desain Marka lingkungan
  5. Multimedia
  6. Desain Grafis Industri (promosi)
  7. Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dll0
  8. Cergam (komik, karikatur, Poster)
  9. Fotografitipografi dan ilustrasi

Sekilas Sejarah Istilah Desain Komunikasi Visual di Indonesia

Istilah desain komunikasi visual yang baru populer belakangan ini, sebenarnya baru dikenal di Indonesia pada awal tahun 1980-an. Dimunculkan oleh Gert Dumbar (seorang desainer grafis Belanda) pada tahun 1977, karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.

Untuk lebih lengkapnya mengenai sejarah desain komunikasi visual

1967
Pada tahun 1967, Jurusan Seni Rupa FTSP ITB membuka Studio Grafis. Pada saat itu, kurikulum desain dengan seni masih bersatu. Kemudian pada tahun 1969-1971 A.D. Pirous belajar di Universitas Rochester Amerika Serikat untuk menjajagi kemungkinan dibukanya program studi Desain Grafis di ITB.

1973
Pada tahun 1973, Jurusan Seni Rupa FTSP ITB dimekarkan dengan menambah program Studi Desain Tekstil dan memecah Studio Grafis menjadi Program Studi Desain Grafis dan Seni Grafis. Tahun 1973, Program studio Desain Grafis melepaskan lulusan pertamanya, yaitu empat mahasiswa studio grafis yang membuat tugas akhir berupa proyek desain grafis. Para lulusan pertama dari studio ini adalah Indra Abidin, Markoes Djayadisastra, Tedy Syam dan Priyanto S. Pada tahun itu pula Bapak A.D. Pirous sebagai ketua program studi desain grafis memulai mendidik angkatan pertamanya. Dibantu oleh. T. Sutanto, Priyanto S, dan Suyadi sebagai pengajar.

1977
Pada tahun 1977,Gert Dumbar seorang desainer belanda memperkenalkan istilah semiotika dan komunikasi visual. Mengapa komunikasi visual? Karena menurutnya desain grafis tidak hanya menangani desain untuk percetakan tetapi juga moving image, display dan pameran. Akhirnya di tahun 1979, mulai dipakai istilah desain komunikasi visual menggantikan istilah desain grafis. Tetapi baru pada tahun 1980-an orang mulai terbiasa memakai istilah itu. Bahkan institusi lain seperti ISI sekarang memakai istilah tersebut.
Kurikulum berkembang terus tanpa mengubah visi dan misinya. Desain Komunikasi Visual ITB berusaha menghasilkan konseptor komunikasi visual, karena itu kurikulum lebih ditekankan pada wawasan konseptual dari karya. Untuk mendukung hasil yang maksimal, pengetahuan teknis juga diperkenalkan pada para siswa untuk mengikuti perkembangan teknologi. Yang terus dilatih adalah daya adaptasi lapangan. Saat ini sedang dirintis pengembangan mata kuliah Audio Visual untuk berdiri sendiri menjadi Program Studi Audio Visual. Juga sedang dipikirkan kemungkinan untuk menajamkan Program Studi menjadi Studi Periklanan, Desain Grafis, Ilustrasi, Fotografi secara khusus.

1984    :           resmi berdiri menjadi Studio Desain Grafis.

1994    :           menjadi Studio Desain Komunikasi Visual.

1997    :           menjadi Program Studi Desain Komunikasi Visual
                        dibawah departemen Desain FSRD ITB

2006    :           menjadi Program Studi Desain Komunikasi Visual,
                       setingkat Jurusan, langsung dibawah Fakultas Seni Rupa dan Desain



Sumber :