BUDAYA~
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya
lokal merupakan
budaya yang dimiliki oleh suatu wilayah dan mencerminkan keadan sosial di
wilayahnya. Beberapa hal yang termasuk budaya lokal diantaranya adalah :
1.
cerita
rakyat,
2.
lagu
daerah,
3.
ritual
kedaerahan,
4.
adat
istiadat daerah,
5. tarian,
6. rumah
adat,
7. alat
musik,
8. kesenian,
9.
pahat, ukir, patung.
10. dan segala sesuatu yang bersifat kedaerahan.
Salah
satu masalah utama dalam bidang pendidikan dan kebudayan adalah masalah identitas kebangsaan. Dengan
derasnya arus globalisasi dikhawatirkan budaya bangsa, khususnya budaya lokal
akan mulai terkikis. Budaya asing kini kian mewabah dan mulai mengikis
eksistensi budaya lokal yang sarat makna. Agar eksistensi budaya lokal tetap
kukuh, maka diperlukan pemertahanan
budaya lokal.
Bangsa
Indonesia tidak akan mungkin mengelak dari globalisasi, sebagai konsekuensi
dari posisinya yang menyemesta itu dan konsekuensi zaman globalisasi. Yang bisa
kita lakukan hanyalah meminimalisir dampak negatif globalisasi. Globalisasi dan
modernisasi pasti terjadi, dan tidak terelakkan. Era globalisasi yang
diboncengi neoliberalisme dan modernisasi melaju diiringi pesatnya revolusi
IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi).
Dunia tanpa batas yang menganut aliran
kebebasan, kebebasan berkreatifitas, kebebasan berpendapat, kebebasan
berekspresi. Bila kita duduk di suatu kursi akan melihat dan berkomunikasi
dengan orang di tempat yang paling jauh di dunia luar sana, maka kemajuan
teknologi informasi dan telekomunikasi mendekatkan jarak dan waktu. Kondisi
tersebut secara tidak langsung telah melahirkan budaya baru dan mempengaruhi
tatanan budaya masyarakat Indonesia. Era globalisasi seperti sekarang ini akan
berpengaruh terhadap segala bidang kehidupan, termasuk di dalamnya adalah
bidang pendidikan dan kebudayaan.
Salah satu kekuatan utama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan adalah masalah
identitas bangsa.
Oleh karena itu, jati diri bangsa adalah sesuatu yang harus mati-matian
diperjuangkan. Jangan sampai jati diri bangsa ini lama-lama luntur seiring
dengan derasnya informasi dari luar. Fenomena pengglobalan dunia harus disikapi
dengan arif dan positif thinking karena globalisasi dan modernisasi sangat
diperlukan dan bermanfaat bagi kemajuan. Namun tidak boleh lengah dan terlena,
karena era keterbukaan dan kebebasan itu juga menimbulkan pengaruh negatif yang
akan merusak budaya bangsa. Menolak globalisasi bukanlah pilihan tepat, karena
itu berarti menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bukankah kita
tidak mau ketinggalan dalam IPTEK dengan negara lain. Akan tetapi perlu
kecerdasan dalam menjaring dan menyaring efek globalisasi.
Pudarnya budaya bangsa disebabkan oleh
banyak faktor. Dalam kenyataannya di dalam struktur masyarakat terjadi
ketimpangan sosial, baik dilihat dari status maupun tingkat pendapatan.
Kesenjangan sosial yang semakin melebar itu menyebabkan orang kehilangan harga
diri. Budaya lokal yang lebih sesuai dengan karakter bangsa semakin sulit
dicernakan, sementara itu budaya global lebih mudah merasuk.
Budaya
lokal di Jawa Barat, dipengaruhi oleh budaya sunda. Contoh yang termasuk budaya
lokal yaitu:
1.Tari topeng
2.Tarijaipong
3. Tari merak
4. Sisingaan
5. Kuda renggong
6. Pencak silat
7. Tarung derjat
8. Calung
9. Angklung
10. Karawitan
11. Wayang golek
Dalam wacana kebudayaan dan sosial,
sulit untuk mendefinisikan dan memberikan batasan terhadap budaya lokal atau
kearifan lokal, mengingat ini akan terkait teks dan konteks, namun secara
etimologi dan keilmuan, tampaknya para pakar sudah berupaya merumuskan sebuah
definisi terhadap local culture atau local wisdom ini. berikut
penjelasannya
- Superculture, adalah kebudayaan yang berlaku bagi seluruh masyarakat. Contoh: kebudayaan nasional;
- Culture, lebih khusus, misalnya berdasarkan golongan etnik, profesi, wilayah atau daerah. Contoh : Budaya Sunda;
- Subculture, merupakan kebudyaan khusus dalam sebuah culture, namun kebudyaan ini tidaklah bertentangan dengan kebudayaan induknya. Contoh : budaya gotong royong
- Counter-culture, tingkatannya sama dengan sub-culture yaitu merupakan bagian turunan dari culture, namun counter-culture ini bertentangan dengan kebudayaan induknya. Contoh : budaya individualisme
Dilihat dari stuktur dan
tingkatannya budaya lokal berada pada tingat culture. Hal ini berdasarkan sebuah skema sosial
budaya yang ada di Indonesia dimana terdiri dari masyarakat yang bersifat
manajemuk dalam stuktur sosial, budaya (multikultural) maupun ekonomi.
Faktor-faktor penyebab keberagaman budaya
adalah :
1.
kemajemukan suku bangsa ;
2.
lingkungan ; dan
3.
kontak dengan kebudayaan asing
pendapat
saya mengapa bisa menghambat Indonesia untuk maju :
ya memang
budaya-budaya jelek di indonesia memang sulit dirubah. tawuran, anarkisme yang
merusak fasilitas publik, main hakim sendiri dan semua hal yang terjadi di
masyarakat indonesia yang belum dewasa ini, harus dihilangkan agar indonesia
bisa maju dalam hal budaya dan adabnya. Belum lagi Budaya
asing kini kian mewabah dan mulai mengikis eksistensi budaya lokal, hal
tersebut harus segera dihindari.
Contoh
lain :
Sistem Pendidikan yang salah, Ini
penyebab nomer satunya, Dibandingkan negara maju (misal singapura, negeri
tetangga) Indonesia memiliki kurikulum pendidikan yang sangat-sangat padat.
Sistem Birokrasi
yang mata duitan dan rumit, Menyerap Kebudayaan Barat yang salah, Mental
Korupsi, Masih mempercayai kepercayaan Animisme/Dinamisme,dsb.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar